Senin, 30 November 2009

Upacara obor-oboran


Upacara obor-oboran merupakan salah satu upacara tradisional yang dimiliki oleh masyarakat kabupaten jepara yang ada di desa tegalsambi kecamatan tahunan. obor pada acara ini adalah gulunga 2 atau3 helai pelepah kelapa yang kering dan bagian dalamnya diisi dengan daun pisang kering.
Obor yang telah tersedia dinyalakan bersama untuk dimain kan atau digunakan sebagi alat untuk saling menyerang sehingga sering terjadi benturan-benturan obor yang dapat mengakibatkan pijaran-pijaran api yang besar yang akhirnya masyarakat menyebutnya dengan istilah" Perang obor".
upacara perang obor yang diadakan setiap tahun sekali yang jatuh pada hari senin pahing malam selasa pon di bulan besar (dzullijah) di ada kan atas dasar kepercayaan masyarakat desa tegalsambi terhadap peristiwa atau kejadian masa lampau yang terjadi didesa tersebut,dan bahwa adanya perang obor segala jenis penyakit akansembuh.
tradisiperang obor di gunakan untuk sarana sedekah bumi sebagai ungkapan rasa syukur kepada tuhan YME atas limpahan rahmat,hidayah, serta taufiknya kepada warga tegalsambi .

Tradisi lomban atau pesta pantai


Tradisi lomban atau pesta pantai hanya ada di jepara, acara ini dilaksanakan seminggu setelah hari raya. Acara lomban biasanya bisebut dengan kupatan, kata kupatan berasal dari kata jawa kupat dan dalam bahasa indonesia adalah ketupat,karena kebanyakan warga jepara membuat ketupat tidak tepat waktu hari raya tapi satu minggu setelah hari raya.Ketupat tadi ada pasangannya yaitu lepet makanan yang terbuat dari ketan dan parutan kelapa yang dibungkus dengan daun kelapa dan di rebus selama berjam-jam.
Hampir seluruh warga jepara pergi ke pantai yang ada di sekitar japara untuk merayakan pesta pantai, di pantai-pantai yang ada di para semuanya dipadati pengunjung dan di suguhi berbagai macam hiburan.. Tidak hanya warga jepara yang memadati pantai untuk marayakan pesta pantai tetapi juga msyarakat dari kota-kota sekitar jepara seperti dari kudus, pati, semarang dan kota-kota lain sekitar jepara.

Tradisi hajatan jepara


masyarakat sering meyebut hajatan dengan sebutan "Duwe gawe" atau punya gawe, ntah itu hajatan pesta pernikahan atau khitanan,hajatan tersebut biasanyadi laksanakan selama 2 hari 2malam, malam pertama di sebut malam melean dan malam kedua di sebut malam inti.
Dalam waktu 2 hari 2 malam itu para tamu berdatangan untuk memberi ucapan selamat atau istilahnya adalah kondangan atau warga jepara menye butnya dengan kata uleman.Masyarakat jepara memang masyarakat yang mempunyai solidaritas tiggi,tamu-tamu yang datang pun mulai dari saudara, teman,tetangga jauh atau dekat tanpa undangan pun apabila kenal tetap hadir.
para tamu yang datang biasanyamemberi tanda ucapan selamat dengan bentuk barang,para ibu-ibukebanyakanmembawa barang pokok seperti beras dan gula, dan tamu bapak biasanya membawa rokok walaupun ada juga yang ulem pakai uang.Waktu pelaksanannya pun di sesuaikan dengan hitungan jawa karena warga jepara kebanyakan masih percaya dengan mitos-mitos dan memegang adat jawa.

Pelarugan kepala kerbau


pelarungan kepala kerbau biasanya dilaksanakan pada bulan syawal stiap satu minggu satelah hari raya atau tanggal 8 syawal.Pelarungan kepala kerbau tradisi peninggalan nenek moyang, dan katanya untuk mencari keselamatan bagi warga masyarakat jepara. Pelarungan biasa dilaksakan di pantai kartini tapi tahun ini dilaksanakan di TPI(tempat pelelengan ikan) jepara. kepala kerbau di larungkan ke laut dengan berbagai sesajen,proses pelarungan disertai doa-doa untuk meminta keselamatan kepada YME.Biasanya warga masyarakat pada merebutkan sesajen yang di larungkan kelaut.

Tradisi apeman


Tadisi apeman jepara dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada bulan dzulqodah jumat wage. tradisi ni sudah turun temurun dari nenek moyang kita. Kata apeman berasal dari kata apem yaitu kue apem, kue apem digunakan untuk selamatan untuk meminta keselamatankepada tuhan yang maha esa. Orang-orang biasanya menaruh apem di pintu-pintu rumah yaang katanya untuk menolak mala petaka dan bala bencana.setiap apeman orang-orang membuat banyakkueapem untuk di bagi-bagikan ke orang-orang terdekat, kegiatan ini dilakukan untuk mempererat pesaudaraan.